Berita
Tiga Perlintasan KA di Tegal akan Diberi Gardu dan Palang
01 Agustus 2018Jumlah itu sebenarnya menurun hampir setengahnya. Yakni dari awalnya mencapai 97 perlintasan KA yang tak berpalang. "Setelah program penutupan berjalan kini jumlahnya tinggal 53 perlintasan," papar Plt. Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya pada sosialisasi keselamatan perkeretaapian, di Slawi, Selasa (31/7).
Dia mengungkapkan, pada tahun anggaran 2018 ini, Pemkab Tegal akan membangun gardu dan palang pintu sebanyak 3 unit. Yaitu perlintasan sebidang Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 207 Dampyak, JPL 24 Ujungrusi serta JPL 29 Dukuhwringin. "Ketiganya semoga akan berfungsi di akhir tahun 2018," ujar dia.
Umi menjelaskan, pembangunan itu agar tidak ada lagi warga atau pengguna jalan yang tertabrak KA saat melintas. "Ini upaya kami dalam melindungi keselamatan masyarakat pengguna jalan saat melintas di perlintasan tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, sosialisasi keselamatan bertransportasi, terutama di kalangan remaja dan pelajar juga cukup penting. Pasalnya, rata-rata karakter mereka yang cenderung labil dan emosional, mengakibatkan risiko kecelakaan lalu lintas di jalan menjadi tinggi.
Orang nomor satu di Kabupaten Tegal itu pun mengapresiasi sosialisasi yang digelar oleh Kemenhub Dirjen Perkeretaapian. Terlebih dalam sosialisasi itu, menyasar pada kalangan pelajar. "Dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, saya menyambut baik dan berharap dapat memberikan pemahaman kepada peserta khususnya pelajar," terang Umi.
Dikatakan, sosialisasi ini sangat penting. Karena akan menanamkan kesadaran dan membekali para pelajar dengan pengetahuan tata cara berlalu lintas yang benar. Terlebih saat melintas di perlintasan sebidang.
Senada dengan Bupati, Kasubdit Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian, Kemenhub, M. Nurhadi mengaku, kecelakaan yang melibatkan masyarakat di jalur kereta api masih cukup tinggi.
Pihaknya mengajak generasi muda untuk menjadi bagian dari ketertiban dan keselamatan perkeretaapian. "Peserta akan dibekali informasi dan edukasi dalam meningkatkan keselamatan penyelenggaraan perkeretaapian," tegasnya.
Nurhadi pun berharap, kalangan generasi muda di Kabupaten Tegal, supaya bisa menjadi contoh penerapan budaya keselamatan perkeretaapian di masing-masing daerahnya.
Berita Lainnya