Berita
Kereta Api Sulsel Terancam Batal, Ini Penyebabnya
22 Agustus 2020Maros - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Aras merespon pembangunan rel kereta api di Sulawesi Selatan yang terancam batal dan akan dialihkan ke Pulau Jawa. Aras mengaku tidak rela jika proyek tersebut dialihkan.
"Saya berusaha semaksimal mungkin dan saya pastikan tidak rela proyek itu dipindahkan. Saya akan terus berjuang agar pada tahun 2021 bisa digunakan sesuai dengan rencana," kata Aras, Minggu, 16 Agustus 2020.
Aras menambahkan, meski saat ini masih terjadi permasalahan dalam pembebasan lahan namun menurutnya hal itu diselesaikan oleh tim aprasial yang bekerja secara independen. Ia menyebut bahwa tugasnya sebagai anggota DPR RI tetap melakukan pengawasan kepada pemerintah yang terlibat.
"Kami akan melihat sejauh mana ketidak sepahaman itu, tentu dari DPR RI tetap akan melakukan pemantauan," ujarnya.
Wakil rakyat dari Dapil II Sulsel itu menyebut DPR telah menganggarkan sejumlah Rp 2 Triliun untuk digunakan sebagai dana pembebasan lahan. Anggaran tersebut akan digunakan hingga akhir tahun ini.
Masalah Pembebasan Lahan
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretapian, Zulmafendi saat bertemu Bupati Maros Hatta Rahman menyampaikan rencana pembatalan kereta api di Sulsel disebabkan adanya masalah yang dipicu karena berlarut-larutnya permasalahan terkait pembebasan lahan yang ada di Maros.
"Sangat mudah bagi pemerintah untuk memindahkan lokasi pembangunan rel kereta api ke daerah yang sudah siap untuk menerima Pembangunan. Hanya saja, jika pemindahan segera dilakukan, maka akan mempermalukan Sulsel, khususnya Maros," kata Zulmafendi.
Ia juga menyebut, pembangunan rel kereta api di Sulsel sudah dirancang sejak beberapa tahun lalu. Namun hingga saat ini pemerintah belum berhasil meyakinkan masyarakat untuk pembebasan lahan.
"Saat ini di Kecamatan Mandai khususnya Desa Marumpa dan Kelurahan Hasanuddin masih terkendala pembebasan lahan sebanyak 16 bidang," ujarnya.
Pemasangan rel pertama jalur KA Sulawesi pada Jumat, 13 November 2015 di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Pemasangan rel disaksikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko dan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. (Sumber: detik.com)
Diketahui jalur kereta api Trans-Sulawesi adalah jaringan jalur kereta api yang dibangun untuk menjangkau daerah-daerah penting di Pulau Sulawesi. Jaringan jalur kereta api ini dibangun mulai tahun 2015 yang dimulai dari tahap I, yaitu jalur kereta api dari Makassar hingga Parepare.
Sumber: https://www.tagar.id/kereta-api-sulsel-terancam-batal-ini-penyebabnya
Berita Lainnya