Berita
Kemenhub tawarkan investasi delapan proyek kereta api
20 Maret 2019Jakarta - Direktorat Jenderal (DItjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menawarkan delapan proyek pembangunan infrastruktur kereta api kepada BUMN dan swasta baik dalam maupun luar negeri. hal itu diungkapkan oleh Kepala Sub Direktorat Lalu Lintas Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI, Yudi Karyanto dalam sambutannya pada acara Indonesia Railway Conference yang digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada Rabu (20/03/2019) lalu. Investasi tersebut sangat diperlukan mengingat porsi APBN dan swasta yang saat ini perbandingannya 36 dan 64 persen. "Semua investor boleh, asing juga boleh karena undang-undang kita memungkinkan untuk seperti itu, dengan skema konsesi pastinya. Misalnya rute Makassar–Pare-pare itu kan asing, tapi tetap harus ada kerja sama dengan lokal," kata Yudi. Delapan proyek yang ditawarkan adalah peningkatan kapasitas KA untuk batu bara Lahat–Tarahan, KA perkotaan Makassar–Maros–Sungguminasa–Takalar (Maminasata), KA perkotaan Medan–Binjai–Deli Serdang (Mebidang), dan pengembangan jaringan rel KA Tanjung–Banjarmasin. Di pulau Jawa sendiri ada proyek pembangunan jalur KA Bandara Kertajati, KA Perkotaan Bandung City Railroad, LRT Cibubur–Bogor, dan peningkatan kapasitas jalur pintas Cibungur–Tanjungrasa. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kebutuhan dana pembangunan jalur LRT Cibubur–Bogor adalah 5,17 triliun rupiah, Lahat–Tarahan sebanyak 107 triliun rupiah, Tanjung–Banjarmasin 16 triliun rupiah, Maminasata Rp. 12 triliun rupiah, dan LRT Mebidang 1,5 miliar dolar AS. “Untuk itu kami mengundang investor yang memiliki big money untuk investasi skema Kerja-sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Kerja-sama Pemerintah dan Swasta (KPS),” ujarnya. Harapannya, apabila proyek-proyek ini terwujud, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kereta api, dengan demikian dapat mengurangi kemacetan di jalan raya. (MASKA)
Berita Lainnya