News

News

Pembangunan LRT Sumsel Capai 72 Persen

21 November 2017

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Pembangunan kereta layang atau LRT Palembang, Sumatera Selatan telah mengalami tahapan baru. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian sedang bergiat menyelesaikan pembangunan LRT Sumsel yang progres per Nopember 2017 ini sudah mencapai 72 persen.

Jembatan LRT Sumsel yang menghubungkan sisi Seberang Ulu dengan sisi Seberang Ilir sepanjang ± 445 m telah tersambung. Letak jembatan LRT Sumsel yang berdampingan dengan Jembatan Ampera membuat penumpang LRT dimanjakan dengan pemandangan indah Sungai Musi.

 

“LRT Sumsel yang pembangunannya dibagi menjadi lima zona ini juga sudah mulai terpasang rel KA, walaupun progres panjang rel KA terpasang di masing-masing zona tidak sama, dikarenakan masing-masing zona mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri dalam pembangunannya,” papar Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian Joice di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

 

Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel ini telah dimulai sejak tahun 2015 dan dibiayai dengan APBN meliputi pekerjaan konstruksi dan pekerjaan supervisi.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, dituturkan Joice, Kemhub sangat konsen untuk menyelesaikan pembangunan LRT Sumsel sesuai target.

Secara berkala, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi guna memantau kemajuan pembangunan LRT Sumsel. Hal yang juga didukung penuh oleh jajarannya, khususnya Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang “dimasinisi” Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri.

 

“LRT Sumsel sepanjang ± 23,4 Km menggunakan lebar jalur rel 1067mm dan third rail electricity 750 VDC. LRT Sumsel diperlengkapi dengan 13 stasiun,” ungkapnya.

Stasiun (st) tersebut antara lain st. Bandara, st. Asrama Haji, st. Telkom, st. RSUD, st. POLDA, st. Demang Lebar Daun, st. Palembang Icon, st. Dishub Kominfo, st. Pasar Cinde, st. Jembatan Ampera, st. POLRESTA, st. Stadion Jakabaring dan st. Ogan Permata Indah); 1 depo (kapasitas 14 train set @3 kereta) serta sembilan gardu listrik.

 

Adapun teknologi pemasangan rel KA yang digunakan adalah teknologi slab track. Alasan pemilihan slab track ini perawatan yang lebih efisien ketika nanti LRT Sumsel sudah beroperasi.

 

“LRT Sumsel juga akan menjadi alternatif utama transportasi dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II atau sebaliknya, karena waktu tempuh terjamin, terhindar dari kemacetan jalan raya dan biaya yang relatif terjangkau, mengingat tiket LRT tersebut mendapat subsidi dari Pemerintah melalui mekanisme keperintisan,” pungkas Joice.***



Other News